Pastor Rusia Menubuatkan Dunia Akan Diwarisi Umat Islam

RUSIA (voa-islam.com) – Senin (25/03/13) di internet telah tersebar video seorang pastor Rusia yang menampilkan pengakuannya bahwa masa depan di tangan kaum muslimin dan mereka yang akan mewarisi bumi dan memakmurkannya.
Pastor itu menebutkan alasan-alasan kaum muslimin mewarisi bumi yaitu karena mereka punya keinginan untuk menegakkan syiar-syiar agama mereka sepenuhnya. selanjutnya

 Napoleon : Kemegahan dunia tak membahagiakan

Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.

Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah diperolehnya itu.

Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa tenang dan damai. Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya dihadapan dunia Internasional.

Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam? Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.

"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters ?"

"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Lut beserta kedua puterinya ?" (Lihat Kejadian 19:30-38) 

"The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea... I say that of all the suns and planets,..."

"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua matahari dan planet-planet ...." 

Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata : "Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."

"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa."

Selanjutnya : "Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans." 

"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam." 

Akhirnya ia berkata : "In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner."

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping."

Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah membandingkan dengan kitab sucinya, Alkitab. Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan AlQuran daripada Alkitab, juga semua cerita yang melatar belakanginya.
Maha Suci Allah ...
mualamualaf

 

 

 

Ateis Skotlandia Menemukan Islam di Usia 65 Tahun



Sabtu, 28/04/2012 12:38 WIB |


Nama saya Maryam Noor, dan itu nama Islam saya, sedangkan nama asli saya adalah Margaret Templeton.
Saya lahir di Skotlandia dalam sebuah rumah yang ateis. Di rumah kami, kami tidak pernah diizinkan berbicara tentang Tuhan, dan bahkan jika kita belajar tentang hal itu di sekolah, kami tidak diperbolehkan untuk membicarakannya di rumah atau kami akan dihukum.
Selama yang saya ingat, saya telah mencari kebenaran tentang mengapa saya di sini di dunia ini, apa fungsi saya di sini, apa yang saya harus lakukan.
Segera setelah saya berumur cukup dewasa, saya mulai mencari beberapa informasi tentang "orang yang menyebut Tuhan" dan sepanjang hidup saya, saya telah mencari Kebenaran, bukan agama tertentu. Kebenaran, sesuatu yang masuk akal bagi saya, sesuatu yang membuka hati saya dan yang membuat hidup saya menjadi berharga. Saya telah mengunjungi hampir setiap gereja di wilayah kerajaan, baik di sini maupun di daerah saya, namun tidak pernah terpikir oleh saya untuk mengkaji tentang Islam.
Saya kemudian menjadi tertarik mengkaji Islam, tetapi perang terjadi di Irak, dan saya membaca hal-hal mengerikan yang dikatakan di media tentang Muslim, tapi saya juga dididik tentang agama-agama lain sehingga mengetahui bahwa hal-hal itu kebanyakan tidak benar, dan membuat saya pergi mencari seorang guru yang bisa mengajarkan saya sesuatu tentang cara hidup Islam, sehingga saya akan mampu untuk menolak hal-hal keliru serta dusta yang orang katakan tentang Islam.
Salah satu hal yang saya lakukan adalah bahwa saya berbicara dengan semua orang. Saya biasa tersenyum untuk setiap orang dengan mengatakan "Halo", "Apa kabar", dan "Bagaimana anda hari ini" .. seperti Yesus yang menyebarkan kebahagiaan kepada setiap orang yang ia jumpai. Saat itu saya telah menjadi seorang Katolik Roma tapi saya sangat tidak bahagia dan saya meninggalkan Gereja dan saya tidak tahu ke mana harus pergi.
Pada saat yang sama, saya mencari seorang guru yang bisa mengajarkan saya tentang Islam, saya berdoa terus-menerus sepanjang hari agar Tuhan menolongnya saya, saya mengucapakan "bantu saya ... Bantu saya... Bantu saya.." berulang-ulang sepanjang hari selama hampir dua tahun, karena saya tidak tahu harus berbuat apa atau ke mana saya harus pergi.
Teman dari teman saya kemudian membawa seorang alim - seorang ulama. Namanya Nur El-Din, dan dia adalah seorang warga kelahiran Arab yang ada di negeri ini. Dia mengundang saya untuk datang ke rumahnya. Dia menyarankan saya untuk membeli beberapa buku Islam, dan saya bisa menelepon dia jika saya memiliki pertanyaan. Dan inilah awal hubungan kami. Ada tujuh jilid buku yang saya beli, yang ternyata merupakan tafsir Al-Quran.
Jadi saya mulai untuk belajar. Saya membuka buku pertama. Saya tidak memulai dari belakang, saya mulai dari depan, dan saya segera membaca surat Al-Baqarah. Dan sebelum Al-Baqarah, ada surat Al-Fatihah, dan sewaktu saya membaca surat Al-Fatihah, rasanya saya seperti disambar petir, air mata mengalir dari mata saya, air mata seperti air Terjun Niagara. Jantung saya berdetak sangat cepat, ... saya berkeringat, saya gemetar, ... Saya takut ini adalah kerjaan setan, yang mencoba menghentikan saya karena saya bisa menemukan jalan kebenaran, karena buku ini mungkin akan menuntut saya menuju jalan Kebenaran, sesuatu yang saya cari selama ini.
Saya akhirnya menelepon sang alim itu, dia mengatakan 'silahkan datang ke sini saya ingin melihat Anda'. Jadi saya pergi ke rumahnya di tengah musim dingin, dan saya tiba di sana dalam kondisi hampir membeku, tetapi penderitaan itu tidak berarti apa-apa bagi kebenaran yang akan saya temukan. Dan saya menjelaskan pengalaman saya kepada sang alim. Saya mengatakan ini adalah setan, apa yang harus saya lakukan? Salah satu hal yang terjadi selama ini air mata saya mengalir, saya seperti bisa melihat hati saya di sini, berwarna merah, sangat besar, lebih cerah, tidak berbentuk sama sekali. Saya agak takut, dan saya berkata apa yang Anda pikir saya harus lakukan?
Dan ia berkata kepada saya "Margaret" ujarnya, "Anda akan menjadi seorang Muslim".
Dan saya berkata "Tapi saya tidak membaca buku-buku ini untuk menjadi seorang Muslim".
"Saya membacanya agar mampu membantah kebohongan yang media beritakan tentang orang-orang Muslim."
"Saya tidak ingin menjadi seorang Muslim".
Dan dia berkata "Yah Margaret, Anda akan menjadi seorang Muslim, karena saya harus memberitahu Anda, telah ada campur tangan Tuhan dalam hidup Anda."
Saya waktu itu berusia 65 tahun. Saya sekarang 66 tahun. Saya telah menjadi muslim selama satu tahun.
Saya terus belajar dengan alim, dari sekitar November sampai Februari, dan saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mengucapkan kalimat syahadat, dan saya bertanya kepada Alim apakah menurutnya terlalu dini bagi saya untuk datang, karena saya benar-benar tidak ingin menjadi seorang Muslim, tapi saya yakin saya akan belajar dan Tuhan akan mengampuni saya bahwa saya tidak menghargai karunia yang besar sehingga Ia mengaruniakan saya.
Dia kemudian mengatakan "Ulangi ucapan saya" dan dia mengucapkan kalimat syahadat yang kemudian saya ulangi setelah dia.
Lalu saya berkata "Apa yang saya katakan barusan?" Dan dia mengatakan dalam bahasa Inggris apa yang saya katakan, dan saya berkata "Berarti saya telah menjadi seorang Muslim?" dan dia berkata "Ya dan namamu Maryam Noor".
Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya adalah seorang Muslim yang baik karena hal itu sangat sulit. Saya kehilangan semua teman Katolik saya, semua teman yang saya berbicara dengannya. Putri saya berpikir bahwa saya telah gila!.
Hal kedua yang membuat hidup saya sangat sulit adalah bahwa saya hidup di dunia sekuler dan tidak di dunia Muslim dan saya ingin dengan sepenuh hati untuk hidup di dunia Muslim dan memiliki komunitas Muslim. Saya satu-satunya Muslim di daerah tempat saya tinggal. Tetapi Allah sudah sangat baik kepada saya karena di tengah semua kesulitan ini, saya senang, saya sedang belajar.
Saya membaca segala sesuatu dalam bahasa Inggris karena usia saya yang sudah tua, saya agak susah menghafal. sehingga saya menggunakan buku. Dan saya meminta kepada Allah "Dengan nama Allah, yang maha pengasih dan maha penyayang, saya saat ini benar-benar seperti seorang bayi, saya adalah seorang bayi berusia 65 tahun dan saya mengalami agak kesulitan sedikit dan saya meminta Allah harus membantu saya dan ini adalah salah satu cara Dia membantu saya.(fq/oi)/eramuslim