
Pastor Pembakar Kitab Suci Dilarang Masuk Kanada
Foto : Terry Jones (AP)
Lewat Memo Rahasia, AS Tekan Eropa Jegal Palestina
Foto : Bocah Palestina (AP)
Diplomat itu melaporkan ke salah satu media Inggris, bahwa Washington mendesak seluruh negara Eropa agar mendukung langkahnya dalam memblokir upaya Palestina. Pesan itu disuarakan ke seluruh pejabat yang menjadi perwakilan negara-negara Eropa di Sidang Majelis Umum PBB pekan lalu.
"Kami berharap pada kalian (Eropa) untuk mendukung langkah kami. Kami akan sangat menghargai bagaimana sikap pemimpin di negara Anda dalam menyikapi isu ini. Kami pun tertarik untuk mengetahui bagaimana sikap Palestina terhadap kalian," demikian memorandum yang diberikan AS, seperti dikutip Guardian, Selasa (2/10/2012) dan ditulis okezone .
Bagi AS, perjuangan Palestina memperbaharui statusnya di PBB adalah tindakan yang kontra-produktif. AS selalu berkeras diri memaksa Palestina kembali ke meja perundingan dengan Israel.
Salah seorang pejabat Palestina Hanan Ashrawi sangat kaget ketika mendengar laporan ini. Ashrawi menegaskan bahwa, seluruh negara Eropa sudah menentukan sikapnya untuk menyikapi isu Palestina.
"Ini sangat konyol dan merupakan sikap AS yang sangat melayani Israel. Ini adalah bentuk dari tindakan bias AS," tegasnya.
Pada pekan ini, sejumlah negara-negara Eropa berniat untuk mendiskusikan sikapnya dalam isu keanggotaan Palestina. Beberapa negara Eropa khawatir, AS akan menghentikan bantuan dana ke Otoritas Palestina bila Palestina berhasil memperbaharui statusnya di PBB.
Umat Islam Diimbau tak Terprovokasi Kartun Muhammad
Surat Kabar Charlie Hebdo
Dalam kartun tersebut digambarkan seorang Yahudi Ortodoks mendorong
sosok berkorban yang duduk di kursi roda yang digambarkan sebagai
Muhammad. Beberapa karikatur lagi terlihat di halaman dalam, beberapa di
antaranya Rasulullah digambarkan tanpa busana.
Liga Arab menyebut kartun tersebut provokatif dan keterlaluan. Dalam pernyataannya, mereka menyatakan penerbitan kartun tersebut tersebut bisa meningkatkan gejolak di dunia Arab yang tengah berlangsung akibat munculnya film anti-Islam 'Innocence of Muslims'.
Namun organisasi itu mengimbau umat Islam yang merasa tersinggung karena kartun tersebut agar menggunakan cara-cara yang damai untuk mengekspreksikan penolakan mereka.
Sementara itu pejabat kepala Partai Kebebasan dan Keadilan, Essam Erian, meminta pengadilan Prancis harus tegas menangani kasus tersebut. Menurut partai yang memiliki ikatan kuat dengan Ikhwanul Muslimin, organisasi politik terbesar di Mesir tersebut, pemuatan kartun Muhammad merupakan penghinaan yang melukai banyak orang.
"Jika kasus Kate (istri pangeran William yang gambar telanjangnya dimuat di majalah tersebut) adalah masalah privasi, maka kartun tersebut adalah penghinaan terhadap semua orang. Sudah seharusnya kepercayaan orang lain harus dihormati," katanya.
BEIRUT -- Para pemimpin Muslim dan Arab
menyebut kartun Nabi Muhammad SAW di halaman muka majalah Prancis,
Charlie Hebdo, sebagai penghinaan lain terhadap Islam. Meskipun demikian
mereka meminta umat Islam tidak terpancing untuk melakukan tindakan
kekerasan dan melakukan protes secara damai.(rep)
Liga Arab menyebut kartun tersebut provokatif dan keterlaluan. Dalam pernyataannya, mereka menyatakan penerbitan kartun tersebut tersebut bisa meningkatkan gejolak di dunia Arab yang tengah berlangsung akibat munculnya film anti-Islam 'Innocence of Muslims'.
Namun organisasi itu mengimbau umat Islam yang merasa tersinggung karena kartun tersebut agar menggunakan cara-cara yang damai untuk mengekspreksikan penolakan mereka.
Sementara itu pejabat kepala Partai Kebebasan dan Keadilan, Essam Erian, meminta pengadilan Prancis harus tegas menangani kasus tersebut. Menurut partai yang memiliki ikatan kuat dengan Ikhwanul Muslimin, organisasi politik terbesar di Mesir tersebut, pemuatan kartun Muhammad merupakan penghinaan yang melukai banyak orang.
"Jika kasus Kate (istri pangeran William yang gambar telanjangnya dimuat di majalah tersebut) adalah masalah privasi, maka kartun tersebut adalah penghinaan terhadap semua orang. Sudah seharusnya kepercayaan orang lain harus dihormati," katanya.
Analis: CIA dan Zionis di Balik 'Innocence of Muslim'
Badan Intelijen AS, CIA
Seperti dikutip dari Press TV, Dr Webster Griffin Tarpley, analis politik menduga kelompok Mormon Amerika di CIA dan Zionis berada di balik ide pembuatan film tersebut. ''Saya telah mengidentifikasi terkait film itu. Ada dua atau tiga komponen di balik film itu,'' kata Tarpley.
"Komponen pertama adalah kelompok Mormon di CIA. Seperti diketahui, salah satu pejabat mormon adalah Calon Presiden Amerika Serikat (Capres AS) Mitt Romney,'' kata dia.Tarpley menjelaskan dugaan itu bisa saja terjadi karena persaingan antara capres AS dari Partai Demokrat Barrack Obama dengan capres dari Partai Republik, Mitt Romney.
''Dengan adanya peristiwa ini, maka akan membuat Obama terlihat buruk di depan publik AS,'' kata Tarpley. Komponen berikutnya menurut Tarpley adalah Brent Scowcroft. Dia adalah tangan kanan dari Henry Kissinger. Kissinger sendiri dikenal sebagai tokoh Yahudi Amerika yang sangat berpengaruh.
Ia juga mantan Menteri Luar Negeri AS yang sangat populer. Selain itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan partainya, Partai Likud diduga juga terlibat atas film ini. Apalagi, pembuat film tersebut yakni Sam Bacile merupakan warga AS berdarah Yahudi Israel.
Tak hanya itu, sejumlah tokoh anti Islam lainnya juga diduga terlibat dalam film tersebut. Mereka adalah Steve Klein, Terry Jones (pembakar Al-Quran), Pamela Geller, dan Daniel Pipes. Mereka adalah orang-orang yang anti Islam. ''Aku pikir, tokoh utama dari film ini adalah Pamela Geller.
Dia adalah tokoh anti Islam yang sangat dekat dengan Israel,'' kata dia
Kemarahan Dunia Islam dan Penayangan Film Anti Islam di Amerika
Warga Mesir sejak Selasa malam (11/9) menyerang Kedubes AS di Kairo, melepas bendera dan kemudian membakarnya. Polisi kemudian menyerang para demonstran yang berujung pada 250 orang terluka.
Warga Arab Saudi tidak ingin ketinggalan dari yang lain. Mereka melakukan demonstrasi di sejumlah daerah negara ini memrotes penayangan film anti Islam di Amerika dan menuntut diusirnya Dubes AS dari negaranya. Rakyat Lebanon dan Palestina juga melakukan aksi demo luas mengutuk penayangan film anti Islam di Amerika dan meminta dunia Islam, khususnya Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab agar mengecam tindakan hina ini. Menurut laporan sumber-sumber berita, Irak, Tunisia, Sudan dan Indonesia juga melakukan aksi unjuk rasa menolak penayangan film anti Islam itu.
Warga Iran juga ikut turun ke jalan melakukan aksi demo hari Kamis (13/9) di depan Kedubes Swiss sebagai pelindung kepentingan Amerika di Tehran. Para demonstran menyatakan kebenciannya atas penayangan film anti Islam itu dan menuntut agar para pelakunya segera diadili.
Sementara itu, media-media cetak Cina menilai tewasnya Dubes AS di Libya akibat penayangan film anti Islam telah menciptakan ketagangan baru antara dunia Arab dan Washington sejak dimulainya Kebangkitan Islam. Surat kabar Cina menyinggung sikap Amerika yang tidak menghormati peradaban Islam dan menjelaskan, di tahun-tahun terakhir, Amerika dalam banyak kasus terlibat dalam aksi penghinaan terhadap umat Islam. Pembakaran al-Quran di sana telah menciptakan rantai protes dan kebencian umat Islam di dunia.
Seorang peneliti Serbia juga menyinggung film anti Islam yang menghina Nabi Muhammad Saw dan mengatakan, "Pembuat film ini telah membangkitkan emosi semua penganut agama di dunia." Zoran Milosevic, hari ini (Jumat, 14/9) di Belgrad kepada IRNA menegaskan bahwa aksi yang dilakukan imperialisme dan zionisme ini telah menghina seluruh agama di dunia. Ia mengatakan, "Semua pemimpin agama di dunia harus mengutuk penghinaan terhadap Nabi Islam, Muhammad Saw." (IRIB Indonesia)
Delegasi Muslim Meningkat 100% di Konvensi Demokrat
Konvensi Partai Demokrat (Foto: Yahoo News)
CHARLOTTE - Konvensi Nasional Partai Demokrat
sudah dimulai di Charlotte, Amerika Serikat (AS), untuk membantu
Presiden Barack Obama, memenangkan jabatan periode kedua sebagai
Presiden AS. Pada konvensi kali ini, jumlah delegasi Muslim dikabarkan
terus meningkat dua kali lipat.
Dewan Hubungan Amerika dengan Islam (CAIR) mengatakan, tahun ini jumlah delegasi Muslim Amerika akan bertambah. Mereka akan mewakili sekira 20 wilayah delegasi.
"Lebih dua kali lipat jumlah delegasi Muslim hingga lebih dari 100 dibandingkan 43 delegasi Muslim yang menghadiri Konvensi Demokrati 2008 lalu, atau bahkan 25 delegasi yang menghadiri konvensi 2004," ujar Koordinator CAIR Robert McCaw, seperti dikutip Yahoo News, Rabu (5/9/2012).
"Kondisi ini menandakan komunitas Muslim di Amerika terus berkembang. Penerimaan dari Partai Demokrat juga menunjang hal tersebut," imbuhnya.
McCaw menyatakan, hanya sedikit delegasi Muslim yang menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik. Menurutnya, sejumlah besar pemilih Musim berada di wilayah swing vote seperti Ohio, Florida, Virginia, Pennsylvania dan Michigan.
"Muslim Amerika memiliki potensi untuk berpengaruh besar dalam menentukan Presiden Amerika Serikat selanjutnya," pernyataan CAIR.
Melalui survei menunjukkan, isu domestik menjadi perhatian utama dari kelompok Muslim AS. Mereka amat memperhatikan rencana dari calon presiden ke depan mengenai pendidikan, hak sipil, kesehatan dan ekonomi.(faj -okezone)
Dewan Hubungan Amerika dengan Islam (CAIR) mengatakan, tahun ini jumlah delegasi Muslim Amerika akan bertambah. Mereka akan mewakili sekira 20 wilayah delegasi.
"Lebih dua kali lipat jumlah delegasi Muslim hingga lebih dari 100 dibandingkan 43 delegasi Muslim yang menghadiri Konvensi Demokrati 2008 lalu, atau bahkan 25 delegasi yang menghadiri konvensi 2004," ujar Koordinator CAIR Robert McCaw, seperti dikutip Yahoo News, Rabu (5/9/2012).
"Kondisi ini menandakan komunitas Muslim di Amerika terus berkembang. Penerimaan dari Partai Demokrat juga menunjang hal tersebut," imbuhnya.
McCaw menyatakan, hanya sedikit delegasi Muslim yang menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik. Menurutnya, sejumlah besar pemilih Musim berada di wilayah swing vote seperti Ohio, Florida, Virginia, Pennsylvania dan Michigan.
"Muslim Amerika memiliki potensi untuk berpengaruh besar dalam menentukan Presiden Amerika Serikat selanjutnya," pernyataan CAIR.
Melalui survei menunjukkan, isu domestik menjadi perhatian utama dari kelompok Muslim AS. Mereka amat memperhatikan rencana dari calon presiden ke depan mengenai pendidikan, hak sipil, kesehatan dan ekonomi.(faj -okezone)






























Tidak ada komentar:
Posting Komentar