Satu Kali Bersin Bisa Kontaminasi Udara Selama Satu Jam !
Senin, 20 Jumadil Awwal 1434 H / 1 April 2013 13:30 WIB
Menurut laporan terbaru yang dipublikasikan Journal of Royal Society Interface, satu kali bersin bisa mengkontaminasi sebuah ruangan untuk periode waktu lebih dari satu jam.selanjutnya
Diet Untuk Golongan Darah A
Bagi Anda yang memiliki golongan darah A, berikut ini adalah panduan daftar makanan yang dapat dikonsumsi: selanjutnya
Pejabat Swedia Sarankan Pria Kencing Duduk
Aulia Akbar Senin, 18 Juni 2012
Foto : Wikipedia
SORMLAND - Ini bukan terjadi di Negara Islam atau Mayoritas Rakyatnya beragam Islam,namun justru mereka telah mempraktekan prinsip mirip ajaran islam,sesuai dengan sunnah Nabi,agar kalau kita kencing janganlah sambil berdiri,ternyta sangat bermanfaat untuk kesehatan.Ini sangat kontradiktif dengan budaya kita yang masih suka kencing berdiri,lihatlah setiap toilet selalu menyediakan sarana kencing berdiri.
Setelah merasakan manfaatnya perilaku kencing duduk ,Sejumlah politisi sayap kiri di
Swedia mengusulkan undang-undang baru yang melarang pria kencing
berdiri. Mereka pun mengemukakan alasan dan beberapa keuntungan bila
pria kencing dengan cara duduk di toilet.
Partai sosialis dan feminis di Swedia mengklaim, akan lebih higenis bila seorang pria duduk ketika buang air kecil. Hal itu akan mengurangi genangan air dan diklaim baik untuk kesehatan pria, karena kencing dengan cara duduk akan mengosongkan kandung kemih dan hal itu sangat menguntungkan pria dikala mereka sedang duduk.
Kekosongan kantong kemih juga akan mengurangi resiko dari kanker prostat. Partai sayap kiri itu pun menilai, kehidupan seks pria akan semakin membaik bila dengan kesehatan prostat yang bagus.
Sebagai langkah awal dari kebijakan ini, partai sayap kiri itu menyarankan adanya tanda di toilet untuk melarang para pria kencing dengan cara berdiri. ," ujar politisi sayap kiri Swedia, Viggo Hansen, seperti dikutip The Local, Senin (18/6/2012).(AUL)
Partai sosialis dan feminis di Swedia mengklaim, akan lebih higenis bila seorang pria duduk ketika buang air kecil. Hal itu akan mengurangi genangan air dan diklaim baik untuk kesehatan pria, karena kencing dengan cara duduk akan mengosongkan kandung kemih dan hal itu sangat menguntungkan pria dikala mereka sedang duduk.
Kekosongan kantong kemih juga akan mengurangi resiko dari kanker prostat. Partai sayap kiri itu pun menilai, kehidupan seks pria akan semakin membaik bila dengan kesehatan prostat yang bagus.
Sebagai langkah awal dari kebijakan ini, partai sayap kiri itu menyarankan adanya tanda di toilet untuk melarang para pria kencing dengan cara berdiri. ," ujar politisi sayap kiri Swedia, Viggo Hansen, seperti dikutip The Local, Senin (18/6/2012).(AUL)
http://international.okezone.com/
Satu dari empat pekerja seks positif HIV/AIDS
Jatim Aids tertinggi Seorang pekerja seks komersial (PSK) duduk di depan salah satu wisma di Lokalisasi Semampir, Kediri, Jawa Timur, Senin (28/11). Kasus AIDS di Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Indonesia tahun 2011, melampui Papua dan DKI Jakarta. Data Kementrian Kesehatan menunjukkan, mulai Januari-September 2011 jumlah penderita AIDS di Jatim sebanyak 4318 orang, Papua 4005 orang, dan DKI Jakarta 3998 orang. (FOTO ANTARA/Arief Priyono)antara
Medan (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara mengingatkan kepada masyarakat yang selama ini gemar mengkonsumsi buah impor agar lebih berhati-hati karena buah-buahan impor diduga dicampur dengan bahan pengawet sehingga bisa tahan lama.
"Buah impor yang harganya relatif murah dipasarkan di Indonesia, perlu diwaspadai dan jangan sampai ada warga masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan setelah memakan buah tersebut," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara, Abubakar Siddik, di Medan, Senin.
Pernyataan Abubakar Siddik ini merupakan tanggapan atas temuan pakar keamanan pangan dan gizi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ahmad Sulaeman yang juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai buah impor.
Menurut Abubakar, terminal buah di Rotterdam Belanda yang luasnya hampir sama dengan Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng terdapat gudang pendingin sebagai tempat menyimpan buah.
Usia penyimpanannya antara enam bulan sampai dua tahun. Agar buah tahan di suhu dingin, tidak kering dan tidak keriput, kulit buah pun dilapisi lilin, katanya.
Di dalam lilin itu juga ditambahkan fungisida agar buah tidak berjamur, lanjut dia.
Abukabar mengatakan, untuk menjamin terciptanya rasa aman bagi buah yang masuk dari luar negeri, pemerintah melalui bea dan cukai dan petugas karantina pertanian perlu selalu waspada dan selektif mungkin untuk meneliti atau "menyensor" barang tersebut.
(ANTARA)
Hati-hati konsumsi buah impor!
Senin, 21 Mei 2012 20:54 WIB
... jangan sampai ada warga masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.
"Buah impor yang harganya relatif murah dipasarkan di Indonesia, perlu diwaspadai dan jangan sampai ada warga masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan setelah memakan buah tersebut," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara, Abubakar Siddik, di Medan, Senin.
Pernyataan Abubakar Siddik ini merupakan tanggapan atas temuan pakar keamanan pangan dan gizi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ahmad Sulaeman yang juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai buah impor.
Menurut Abubakar, terminal buah di Rotterdam Belanda yang luasnya hampir sama dengan Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng terdapat gudang pendingin sebagai tempat menyimpan buah.
Usia penyimpanannya antara enam bulan sampai dua tahun. Agar buah tahan di suhu dingin, tidak kering dan tidak keriput, kulit buah pun dilapisi lilin, katanya.
Di dalam lilin itu juga ditambahkan fungisida agar buah tidak berjamur, lanjut dia.
Abukabar mengatakan, untuk menjamin terciptanya rasa aman bagi buah yang masuk dari luar negeri, pemerintah melalui bea dan cukai dan petugas karantina pertanian perlu selalu waspada dan selektif mungkin untuk meneliti atau "menyensor" barang tersebut.
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012





























Tidak ada komentar:
Posting Komentar