.

.

.
.
,
[URL=http://www.neobux.com/?r=agungbagi][IMG=http://img.neobux.com/imagens/banner9.gif][/URL]

Kamis, 24 Mei 2012

Teologi

Matinya Nurani

Nurani berasal dari bahasa Arab nur, artinya cahaya, kemudian menjadi nuraniyyun yang artinya bersifat cahaya. Dalam bahasa Indonesia, nurani digunakan untuk menyebut lubuk hati yang terdalam, disebut juga kata hati atau hati
nurani. Jika seorang pencuri membunuh petugas ronda atau hansip yang memergokinya, disebut penjahat, maka pencuri yang memperkosa wanita didepan anaknya dan suaminya yang tak berdaya setelah dilukainya seperti yang baru-baru ini terjadi di Manggarai, pen­curi tersebut bukan hanya penjahat, tetapi lebih dari itu disebut telah tidak lagi memiliki nurani.

Orang yang berbohong, kemudian tersipu-sipu ketika ter­bongkar kebohongannya, maka dia adalah pembohong biasa. Tetapi seorang tokoh yang berbohong dan kebohongannya sudah terbongkar di depan publik secara luas, kemudian ia masih bisa tampil dengan percaya diri, maka ia bukan saja pembohong, tetapi pembohong yang sudah tak bernurani.

Nurani merupakan subsistem kejiwaan manusia. Menurut Al Qur'an, manusia dianugerahi akal untuk berfikir dan memecahkan masalah, dianugerahi hati untuk memahami realitas

(Q/22:46) : "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.,

dianugerahi syahwat untuk menggerakkan tingkahlaku
(Q/3:14) : "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).,"


dan dianugerahi nurani untuk meluruskan yang bengkok, membersihkan yang kotor dan untuk introspeksi terhadap apa yang ada dalam jiwanya (

Q/75:14-15) : "Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya
sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya." .


Jika hati manusia masih bisa diajak kompromi, membantah, mengingkari, mencabut pernyataan dan mencari-cari alasan pembenar, hal itu memang sesuai dengan tabiat hati tersebut. Dalam Al Qur'an, hati disebut dengan nama qalb yang mempunyai arti bolak-balik.

Ungkapan bahasa Arab berbunyi; summiyat al qalbu qalban litaqallubihi artinya hati dinamakan qalbu adalah karena tabiatnya yang bolak balik. Jadi hati (qalb) memang memiliki tabiat tidak konsisten, suka berdalih dan mencari-cari alasan pembenar.

Nurani bagaikan kotak hitam (black box) di dalam hati, sebagai sub sistem yang bekerja secara konsisten ter­hadap kebenaran dan kejujuran. Hati boleh mencari-cari dalih pembenar, akal boleh membuat rumusan yang logis membenarkan dirinya, tetapi nurani tetap konsisten membisikkan bahwa
yang salah tetap salah, dan yang benar tetap benar. Dalam Al Qur'an, nurani disebut dengan nama bashirah, (Q/75;14-15) yang mengandung arti pandangan mata batin sebagai lawan dari pandangan mata kepala. Bagi orang yang nuraninya sehat, pandangan mata hatinya lebih tajam menembus dimensi ruang dan waktu, berbeda dengan mata kepala yang sangat terbatas jangkauan pan­dangannya. Bagi orang yang mata hatinya buta, maka ketajaman penglihatan mata kepala tidak banyak membantu menemukan kebenaran (Q/22:46).

Menurut seorang ulama klasik, Ibn al Qayyim al Jauzi, bashirah atau nurani adalah cahaya yang ditem­patkan oleh Allah di dalam hati setiap manusia; nurun yaqdzi­fuhullah fi al qalbi. Oleh karena itu nurani bisa menjadi hotline manu­sia dengan Tuhannya.

Cahaya ini pula yang menyebabkan manusia rindu kepada Tuhan, yang menyebabkan manusia bisa menangis ketika berdoa, yang menyebabkan manusia tak terkecoh oleh godaan rendah harta duniawi dan sebaliknya bisa melihat dengan jelas tingginya
nilai keutamaan kebajikan yang bersifat ukhrawi.

Jiwa manusia merupakan kesatuan sistem, oleh karena itu berfungsinya nurani juga bisa disebut sebagai sehat­nya hati (qalbun salim) atau seperti yang dikatakan oleh Imam Fakhr ar Razi dalam tafsir al Kabir, sebagai akal yang prima (al `aql as salim).

Mengapa hati nurani bisa mati ?

Al Qur'an mengingatkan bahwa Allah telah menye­diakan hukuman neraka Jahannam bagi manusia dan jin, yakni mereka yang mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (kebenaran), mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk
melihat (kebenaran) dan mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka tak ubahnya binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka adalah orang-orang yang lalai (

Q/7;179) :"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."


Imam Gazali memisalkan hati nurani dengan kaca cermin. Bagi orang yang bersih dari dosa, maka nurani­nya bagaikan cermin yang bening, sekecil apapun noda di wajah, segera akan nampak di cerminnya. Adapun orang yang suka melakukan dosa
kecil, maka nuraninya bagaikan cermin yang terkena debu. Ia bisa menggambarkan wajah, tetapi noda-noda kecil tidak nampak. Sedangkan orang yang biasa melakukan dosa besar,
maka nuraninya gelap, seperti cermin yang tersiram cat hitam.

Hanya sebagian kecil dari cerminnya yang bisa digunakan untuk bercermin, oleh karena itu pelaku dosa besar tidak pernah merasa dirinya bersalah, karena cermin hatinya tidak bisa menampakkan apa-apa. Selanjut­nya Al Ghazali me­misalkan
nurani orang yang mencampuraduk perbuatan baik dan perbuatan dosa dengan cermin yang retak.

Cermin yang retak tidak bisa menggambarkan wajah secara benar, hidung bisa nampak dua, mata menjadi empat, mulut menjadi menceng dan sebagainya, sehingga orang yang seperti itu selalu kacau dalam memandang kebenaran dan kesalahan, tidak bisa obyektif dan biasanya memiliki kepribadian yang pecah (split personality).

Bagaimana caranya menghidupkan nurani?

secara umum jawabannya adalah menjauhi perbuatan dosa, baik dosa kepada Tuhan maupun dosa kepada manusia, karena perbuatan dosa merupakan daki yang mengotori cermin hati. Secara lebih spesifik, sebagai terapi, berdoa di tempat suci , ­di Multazam misalnya­ juga dapat menjadi shock therapy terhadap hati nurani.

Mengapa di Ka`bah banyak orang bisa menangis tersedu-sedu, karena disana ia tidak bisa tidak kecuali harus jujur kepada Tuhan. Di sana terbayang semua kesalahan yang pernah dilakukan tanpa sedikitpun bisa mencari-cari alasan pembenar.

Jika psikologi schok therapy ini berhasil dipertahan­kan lama, maka selanjutnya nuraninya akan hidup, dan itulah yang disebut haji mabrur. Berakrab-akrab dengan problem kemanusiaan juga bisa menajamkan nurani. Orang yang selalu
bergelut langsung membantu kesulitan orang kecil, rakyat kebanyakan, maka nuraninya sedikit demi sedikit akan bercahaya. Hatinya menjadi lembut, rasa syukurnya meningkat. Ia akan memiliki kepekaan yang kuat terhadap hal-hal yang
berdampak buruk kepada kehidupan riil manusia.

Apa hubungannya dengan menghidupkan nurani? Sudah barang tentu ada hubungannya, karena orang kecil relatif jujur, maka menyayangi orang kecil bermakna menggosok-gosok kejujuran, dan hal itu mendatang­kan rahmat Tuhan. Sayangilah yang di bumi, niscaya kalian akan disayang Tuhan, irhamu
man fi al ardhi yarhamukum man fi as sama. Demikian firman Allah dalam hadis qudsiy.
 sumber :  Gagak Mas.org  


Dan Berjuanglah dengan akal budi mencontoh Rosul

Dakwah Intern, Serial dialog imajiner antara sang teroris dan Mujahid
oleh .Mohamad AB

Ketika waktunya tiba, Malaikat Isrofil meniupkan sangkakala membahana di seantero jagat raya, di alam kebangkitan, semua manusia digiring supaya berkumpul dipadang mahsyar .sambil menunggu antrian panjang pelaksanan akreditasi penialain amal baik dan buruk seorang manusia selama hidup di dunia. Tergambar berbagai wajah manusia saat itu, ada yang ceria , lemah lembut, muka berseri seri,dan yang bermuram durja ,bermuka kusut,penuh kekawatiran seakan tidak percaya kalau amal semasa hidup didunia yang mereka perbuat tidak akan diterima oleh sang khalik sehingga merasakan perjuangan yang sia sia. selengkanpnyahttp://politik.kompasiana.com/2012/09/11/dan-berjuanglah-dengan-akal-budi-mencontoh-rosul/

Mensikapi ‘ Innocence of Muslims’ Fenomena Islam Phobia , Menuju Dialog Islam dan Barat ataukah Genderang Perang agama Global ?




Mohamad AB


Hampir dibuat bosan kita menyimak berita bertema penistaan agama dan Phobia Islam yang terjadi hampir di seantero dunia.Semua media bisa jadi justru malah melakukan aksi mengambil untung , berkesempatan untuk menaikan tirasnya ,bagaimanapun isu ini sangat marketable.

Lalu Bagaimana kita mensikapi fenomena ini? Mungkinkah isu ini justru berawal dari motif bisnis? jika tidak apakah isu ini hanya komoditas politik amerika berkaitan dengan pemilu AS ? Rasanya terlalu nista jika untuk mendongkrak suara sang kandidat presiden harus mengorbankan berapa puluh nyawa tak berdosa dari berbagai negara dengan tindakan yang disebut menjijikan seperti pengakuan Obama sendiri .Disisi lain isu ini juga telah menunjukan bukti bahwa “mitos Kebebasan berpendapat “ di negerinya yang selama ini diagung agungkan telah berdampak negatif dan berbahaya. Mungkinkah perlu dikaji ulang , direvisi? sehingga tidak perlu melakukan Double Standart .



Tinjauan hal ini tentu bukan hal kuno,seperti yang Obama  kemukakan ,bahwa membatasi kebebasan pendapat adalah  kuno bukan jamannya lagi ,justru yang kuno dan ketinggalan  adalah konsep kebebasan mutlak inilah yang sangat primitif, kanibalis  semua induvidu bisa saling memangsa ,menghujat keyakian orang lain  tanpa aturan  bukankah ini semacam hukum rimba yang belum mengenal etika  nilai nilai sosial? Bukankah manusi adalah homo social lupus yang saling tergantung dan membutuhkan ?dalam istilah  islam masih terikat  tali persaudaran dalam ukhuwah bashoriyah  kesatuan  ummat manusia yang sama satu perasaan meskipun beda agama ,negara dll.

Dalam Alquran  diperintahkan: “Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah Kami ciptakan kamu sekalian dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah maha tahu lagi maha mengetahui.” [Q.S. al-Hujurat, 49:13]..Karena jika hanya mengukuhkan persaudaraan Islam tanpa mengikutkan persaudaraan kemanusiaan,antar bangsa  sama halnya mengutubkan kemanusiaan dalam sebuah blokade-blokade perbedaan agama yang sangat merugikan. Sementara iklim peradaban saat ini pun mengharuskan adanya kerja sama-kerja sama yang terbuka yang dibangun berdasarkan kesadaran bersama, saling menghargai, menghormati dan mengasihi antar sesama umat manusia untuk membangun peradaban kemanusiaan di masa kini dan untuk masa datang.



Lalu kebebasan mutlak masihkah ini relevan dengan semangat   tata aturan pergaulan dunia yang sehat? ,kemajuan akal daya manusia dengan perkembangan peradaban yang lebih humanis, bukan malah seatback  kembali ke abad abad lampau ketika manusia masih belum mengenal ahlaq.

Bagaimanapun yang  perlu kita perhatikan  adalah konsep kebebasan mutlak  yang membiarkan  orang lain teraniaya keyakinannya.Hal  ini mengingat kebebasan mutlak ibarat pisau bermata dua. Disatu sisi sangat positif akan membangun kreatifitas yang sehat,namun di sisi lain  jika tanpa pijakan ahlaq yang baik dan budi perkerti yang luhur , hati nurani yang jernih  justru bisa menjadi   penistaan  dipihak lain ,pada gilirannya berubah  bencana kemanusiaan yang tragis karena dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat orang akan  tidak peduli  suasana kebatinan  orang lain meskipun menyinggung perasaan umat lain,melecehkan kepercayaan  menyakiti pemeluknya. Maka idealnya kebasan yang benar adalah  kebebasan yang bertanggung jawab , bukan asal bebas  sehingga  tidak melahirkan tirani bagi yang lain .



Barangkali  fakta yang tidak bisa dipungkiri, kondisi ini telah menaikan rating Obama,momentum ini sangatlah tepat untuk menunjukan kepada audience amerika bahwa dirinya adalah warga kristiani  sejati,  namun karena takut kehilangan  dukungan warga yahudi  dengan  dengan bukti isu anti Semit dan Holocaust dapat diredamnya sehingga terkesan  double standart atas dasar UU  kebebasan berpendpat dia tidak bisa melarang Segala isu penistaan terhadap agama, bagi obama penghinaan terhadap agama adalah wajar dan lumrah . Simak pengakuan obama ” saya penganut kristiani  tidak pernah gusar dan marah jika agama saya dihina dicaci maki ” . Tanpa harus bersusah susah menunjukkan akta kelahiranya yang asli  yang selama ini masih menjadi misteri perdebatkan publik amerika sehingga  bisa mengcounter  anggapan Obama moslem bisa ditepiskan, karena isu ini masih menjadi komoditas politik di  pemilu AS  seperti yang terus  menjadi sorotan media  belakangan ini yang  dituduhkan Madona.



Disisi lain ,,yang menjadi pertanyaan justru kenapa kasus penistaan agama khususnya yang menimpa kaum muslim ini terjadi bertubi tubi berlangsung terus menerus seperti terprogram , mulai dari Salman Rusdi Novelis Inggris ,Politikus belanda Welder Belanda , Teroris Norwegia Anders Behring Berivik , Pendeta Terry Jhon , EDL(English Defence League)Inggris,Denish Defence League(DDL) di negara -negara Skandinavia terutama Denmark,Norwegia.Kemudian kelompok ekstrem kanan tersebut ada yang bernaung di bawah Partai politik seperti PVV(Belanda).Berbagai blok anti Islam muncul di negara-negara Eropa,Amerika,Australia.'







Apakah ini suatu sinyal dari kemunculan tata perubahan dunia baru untuk menghadang isu islamisasi di barat yang kian menghijau yang dianggap mengkhawatirkan?  dianggap  ancaman  sehingga disikapi dengan rasa kebencian  dan tidak bersahabat. Sangat jauh dari tata nilai etika  global humanis yang terbuka dan wellcome.



Justru yang terekam  adalah rasa ketakutan yang mendalam  sampai menjadi sindrome  . Maka wajar jika  sikap ini mengantarkan perilaku gila sindrom  islam phobia seperti yang telah ditunjukan  dan  diucapkan oleh Anders Behring Berivik dalam pembelaannya dipengadilan. Tentu sangat beralasan  dia sampai atraktif destruktif   bagai menyongsong perang yang tidak perlu terjadi.

Dalam nuansa keprihatinan ini, musti kita harus bayak berbenah.  Mungkinkah ini  akibat mandegnya komunikasi dialog agama  di tingkat global yang berakibat  negatif thinking  terhadap Islam , yang mempengaruhi  sikap barat menjadi salah tafsir menilai kemajuan dakwah islam di negaranya? Munkinkah karena methode dakwah yang kurang menyentuh,sehingga pesan yang diterima lebih banyak unsur negatifnya dibanding positifnya.



Sehingga sudah waktunya kita membangun dialog positif yang tuntas dengan membangun komunikasi yang seimbang agar pesan keindahan islam bisa sampai ke hati nurani.Kalau mungkin bisa menuntun,kita sarankan kepada barat agar merubah cara memahami islam yang jangan mengedepankan sikap permusuhan dan rasa curiga. Kita yakin mind seat barat selama ini sangat jauh dari pemikiran keindahan islam. Perubahan kaca mata berpikir inilah dipastikan akan secara otomatis akan  terbangun komunikasi aktif  persuasif  dialogis  yang alamiah antar ummat global yang lebih terbuka dan maju,tidak melahirkan kepicikan dan kegelisahan tanpa arti.

Upaya yang terbaik adalah kemauan saling belajar untuk memahami  kepercayaan masing pemeluk agama,bersedia menerima kebenaran orang lain, kajilah agam orang lain lebih mendalam agar bisa mengerti nuansa kebatinan pemeluknya meskipun tidak menganut dan memeluknya. sehingga bisa  menerima informasi tentang islam yang hakiki dari sumber yang benar,bukan dari  seperti yang selalu dipelajari oleh para pembenci islam.atau mempelajari ajaran islam namun hanya melihat perilaku ummatnya , sehingga selalu terjadi distorsi,bias bahkan selalu menanam rasa curiga terhadap islam.dari mulai isu teroris yang menyeret islam,isu syariat islam ,negara islam,intoleransi,jilbab dll.Apakah begitu tabu untuk didikusikan bersama ,forum komunikasi agama  tingkat dunia tentu bukan sekedar seremonial pepesan kosong yang penuh ambigiuitas,basa basi,tidak mau saling memahami perbedaan tidak menerima  kenyataan yang adil,sehingga selalu menyisakan potensi konflik antar umamatnya.Ini semua bisa diakibatkan karena kurang intensif dialog agama dan budaya yang lebih detail terbuka,penuh keikhlasan dan itikad baik, untung saling mengupas tentang apa islam sebenarnya, yang bukan memperlakukan sebagi musuh yang perlu dibasmi seperti yang ditunjukan lewat aksi islam phobia selama ini.



Sulit mencerna mencari alasan kenapa mereka mengalami Islam phobia dengan cara yang tidak terpuji dengan melakukan aksi Pembakaran Kitab Suci,Menerbitkan Penistaan Islam,melakukan terorisme di Norwegia yang notabene negara yang dikenal dengan kondisi yang aman, tentram.

Berbagai tokoh dunia telah banyak yang prihatin dengan kasus kasus ini,Menurut Mursi, demonstrasi anti-AS menyusul beredarnya film ‘Innocence of Muslims’ dan kartun Nabi Muhammad SAW, adalah ekspresi kemarahan umat Islam saat agama dan Rasulullah dihina.
“Unjuk-unjuk rasa itu adalah satu ekspresi kemarahan yang tinggi dan penolakan terhadap itu terjadi,” tambah Moursi. “Dan kedubes AS merupakan simbol dari rakyat dan pemerintah AS.”
Barack Obama menyadari tidak semua negara memiliki pemahaman yang sama dalam perlindungan kebebasan berbicara bagi warganya. Pernyataan Presiden Amerika Serikat itu menyusul gonjang-ganjing yang sedang melanda dunia Islam menyusul beredarnya film ‘Innocence of Muslims’ dan kartun Nabi Muhammad SAW.

Sebelumnya pemerintah Jerman juga mengkritik film ‘Innocence of Muslims’ sebagai serangan terhadap Islam. Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, menyebut film tersebut sebagai video kebencian dan anti-Islam. Pemerintah Jerman bahkan sedang mempertimbangkan hukuman bagi siapapun yang berusaha mempertontonkan film tersebut ke publik.

Pengadilan Brazil memutuskan melarang film anti-Islam ‘Innocence of Muslims’, Selasa (25/9) kemarin. Karenanya Pengadilan Brazil memberi waktu sepuluh hari kepada Youtube untuk menarik film yang menelurkan protes umat Islam dunia.
Keputusan itu datang dari pengadilan negeri di Sao Paulo. Kota itu adalah rumah bagi kebanyakan masyarakat imigran dari Timur Tengah. Ketuk palu kebijakan itu terjadi beberapa jam setelah Presiden Brazil, Dilma Rousseff dalam pidatonya di sidang umum PBB, mengecam ‘Islamophobia’ yang terjadi di negara-negara Barat.
Gugatan terhadap film ‘Innocence of Muslims’ dibawa kelompok Muslim Brazil, National Islamic Union. Gugatan itu dilayangkan kepada pemilik Youtube, Google Inc yang mereka anggap melakukan pelanggaran hak konstitusional untuk kebebasan berekspresi.
Seperti dinukil dari Reuters, Rabu (26/9), dalam keputusannya, Hakim Gilson Delgado Miranda mengatakan kasus ini terkait kebebasan berekspresi dan kebutuhan untuk melindungi hak individu atau kelompok masyarakat dari tindakan yang mungkin menghasut. Tindakan itu menyebabkan diskriminasi agama.
Banyak cara yang positif untuk melakukan counter pembelaan namun mestinya dengan cara yang bijak seperti, yang diberitakan Surat kabar Mesir, Al-Watan merilis 13 kartun sebagai bentuk protes terhadap film ‘Innocence of Muslim’. Pada kartun yang diberi judul ‘kartun melawan kartun’ itu, mereka ingin menunjukkan kepada dunia jika sikap Barat, terutama AS yang tidak proporsional..Seperti dikutip alarabiya.net.

Kita sangat terpanggil untuk mencari tahu apa motivasi mereka sebenarnya,dan mencoba kita melakukan titik temu dengan melakukan mediasi dialog yang pantas untuk dilakukan dengan ikhlas dalam rangka pembangunan peradaban baru yang dengan penuh pengertian antara Islam dan Barat.

Sehingga kita bisa menjauhkan prasangka yang negatif kepada barat dengan berbagai statmen yang penuh dengan rasa kebencian.



Suatu perkembangan positif bararangkali dapat dimulai di Jerman ,memperhatikan bahayanya yang kian menghakwatirkan negaranya,Barangkali Contoh yang bisa ditiru adalah seperti Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyerukan warganya menunjukkan toleransi terhadap masyarakat Muslim. Ia mengatakan, Islam telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Jerman.
“Islam telah menjadi bagian dari Jerman,” kata dia di hadapan anggota Partai Kristen Demoktratik seperti dilansir AP, Kamis (27/9).
Merkel mengungkapkan kebanggaannya kepada Muslim Jerman karena mampu memisahkan diri mereka dari kerusuhan yang ditimbulkan dalam aksi protes terhadap film anti-Islam “Innocence of Muslims”. Ia juga berharap agar seluruh warga Jerman dapat menerima Islam sebagai bagian dari bangsa dan negara.
“Orang Jerman harus terbuka soal Islam dan katakan ‘ya’ Islam adalah bagian dari kami,” imbuhnya.
Kepada para anggota parta konservatif sayap kanan itu, Merkel menyerukan agar berhenti merasa takut atas Islam.

Kondisi kebekuan ini sudah sangat mendesak untuk segera dicairkan , mengingat kini telah mulai muncul sikap ketidakpuasan dari sebagian ummat yang justru tidak menguntungkan pihak barat seperti yang diucapkan para tokoh agama dari pakistan.

“Pernyataan Obama ini telah menyebabkan perang agama,” kata Said kepada Reuters dalam sebuah wawancara. “Ini adalah masalah yang sangat sensitif dan ini tidak akan segera teratasi. Pernyataan Obama telah memulai perang budaya.”
“Obama telah mengatakan ia tidak dapat memblokir film,” kata Said. “Apa artinya itu?”
Dia mengatakan Amerika Serikat harus mengambil tindakan keras terhadap para pembuat film.
“Jika tidak, serahkan para pembuat film itu kepada kami,” tegas Said yang diapit oleh pengawalnya.
Pemerintahan Obama sendiri telah mengutuk film itu - yang memicu aksi protes Muslim di seluruh dunia - dengan menyebut film anti Islam tersebut sebagai “menjijikkan”.
Namun negara-negara Barat tetap bertekad untuk menolak pembatasan kebebasan berbicara dan menyuarakan keresahan akibat efek represif undang-undang penghujatan di negara-negara muslim seperti Pakistan.

Kini tinggal bagaimana Tokoh Pemuka Agama dan para Pemimpin dunia mau mensikapinya kini bola dialog sudah mengelinding perubahan menuju kebaikan semakin nyata kenapa harus menunggu korban lagi berjatuhan?…..

Upaya melakukan dialog bisa bermuala dari hal kecil misalnya dengan aksi yang cukup elegan seperti yang dilakukan oleh Surat kabar Mesir, ‘kartun melawan kartun’ itu, mereka ingin menunjukkan kepada dunia jika sikap Barat, terutama AS yang tidak proporsional.



Untuk membuka kebekuan ,dalam kontek ini Indonesia sudah memiliki modal dasar filsafat yang kuat sehingga bisa berperan aktif dalam penciptaan perdamaian dunia yang seperti yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 45 dan menjadi contoh model negara ideal yang menganut faham bebas tapi bertanggung jawab bukan kebebasan tanpa batas yang nyata nyata melanggar norma kesucian agama yang berujung malapetaka dan konflik agama seperti yang terjadi di barat. Dalam hal ini model tata negara seperti indonesia bisa dicontohkan kepada amerika yang konon Obama sendiri juga mengakui kehebatan filsafat Pancasila yang dimiliki bangsa indonesia.

Dalam Pidatonya Di PBB Presiden SBY berpesan , proses pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya jaminan keamanan serta jaminan tidak terjadinya konflik yang bisa menganggu perdamaian. Sehingga jika dua hal tersebut masih menjadi ancaman maka semua proses dan rencana pembangunan akan sia-sia.
Maka pentingnya menciptakan perdamaian dan juga lingkungan internasional yang aman sehingga semua negara memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan pembangunan bagi kesejahteraan.
Sungguh kita menjadi prihatin jika  materi kesucian  agama telah menjadi bahan olok olok  yang kita pertanyakan kembali adalah apa motivasi sebenarnya, sebagai  bagian umat kita juga memahami  Kemuliaan Nabi  jelas tidak akan berkurang sedikitpun jika seribu kali dihujatpun, Alloh adalah dzat  mandiri dan kuasa  memang  tidak membutuhkan pembelaan  tidak butuh pembelaan  mati matian oleh hambanya karena alloh  tidak membutuhkan hambaNYA  Nabi juga tidak butuh ummatnya karena  tanpa kita doakan nabi juga pasti masuk sorga , Tapi justru kitalah yang membutuhkan Alloh SWT karena kita sebagai hambNYa  yang tatat lalu siapa yang tidak membutuhkan Tuhan?  kitalah yang membutuhkan safaat  nabi  untuk menyelamatkan kita di hari akhir,sangat mustahil  kalau kita tidak cinta nabi,karena sudah difirmankan agar kita selalu bersholawat  kepada nabi,mencintainya  meneladani ahlaqnya hanya cara actionnya yang harus berbeda antara orang ber iman dengan yang lainnya  karena tentu harus mengedepankan keluhuran budipekerti seperti yang nabi contohkan bukan malah ikut menghina nabi dengan berbuat  aksi  destruktif  yang justru melanggar  tuntunan islami  yang indah.

Akhirnya kini tinggal pilihan publik dunia dan pemimpin lokal,pemuka agama untuk  bagaimana mensikapi ini,akankah melakukan  dialog dan membuat terobosan kesepakatan misalnya dengan membuat protokol  international tentang  penistaan agama  dunia ,seperti yang diuslkan inonesia lewat presiden  misalnya  atau  justru membiarkan kondisi bara api  yang memanas ini berlanjut terus  dengan membiarkan ummat tersulut  tanpa mematikan sumber penyebabnya  sehingga membiarkan ummatnya menyambut genderang perang global agama  yang  selama ini kita hindarkan dan tidak perlu terjadi? Mengingat kesan Obama yang bernada kurang responsive  bagai tidak memiliki hati nurani,tidak mempelajari nuansa kebatinan  pemeluk agama lain, lebih cenderung membela kebebasan  apapaun resikonya, berarti tetap akan membiarkan kondisi ummat saling menghujat ,saling mencacimaki,saling menistakan karena kebiasaan ini dianggap lumrah saja.



Kondisi ini Jika tidak diantisipasi  yang dikahawatirkan budaya saling menghujat ,cacimaki  keyakinan agama  makin menular hal ini bisa dilihat setiap coment di media massa internet  yang sudah mulai jauh dari kesejukan, dengan menyalahgunakan kebebasan berpendapat ini.



Mengambil hikmah dari kasus ini , Bahwa dakwah adalah perjuangan, penuh dinamika ,banyak tantangan dengan berbagai ujian ,sebaik baik orang yang diuji haruslah bersabar, tawakal dan tawadu tetap istiqomah. Nabi mengemukakan , “suatu saat di akhir zaman ujian yang dihadapi oleh ummatKu semakin berat dan yang lebih tahu adalah mereka, namun sungguh pahala yang akan didapatkan kebaikannya 50 kali lipat dari kita yang hidup pada masa ketika masih bersama Ku “.



Pepatah jawa, Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti, kemarahan dan kebencian akan lebur dengan kelembutankemarahan identik dengan kekerasan, kebencian identik dengan pertentangan, gabungan keduanya menimbulkan perpecahan, permusuhan, pertikaian, perebutan, penghancuran dan lain-lain. kelembutan identik dengan kedamaian, pertemanan, persahabatan dan ketenangan.
dengan kelembutan, maka perasaan marah, benci akan terkikis. pertikaian terhapus menjadi persahabatan, pertentangan menjadi ketenangan dan permusuhan menjadi kedamaian.

Semoga kita termasuk golongannya orang -orang yang tetap bersabar,selalu berbuat baik bisa meneladani nabi dengan selalu bercermin ajarannya. Barangkali cara mudah mengatasi kemelut global ini marilah kita mulai dari diri sendiri untuk saling menghargai orang lain,dan menjaga kehormatannya dengan menebar kasih sayang pasti akan menuai kebaikan dan diikuti oleh yang lain ….mari tanamkan kebaikan walau hanya sebiji sawi......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More